Foto : planning gedung food court belitung

Pemda Belitung Akan Studi Banding Ke pusat Oleh-oleh Terbesar Di Asia Tenggara, Hal Itu Untuk Melihat Penataan Dan Pengelolaan Food Court

Belitung, Belitungterkininews.com Pemerintah Kabupaten Belitung akan melakukan studi banding ke pusat oleh-oleh terbesar se Asia Tenggara, di Bali  guna untuk pengelolaan food Court Belitung kedepan. (29/05/23).

“Kunjungan itu pasalnya belum ada satu pun food court yang di bangun pada beberapa Kabupaten seluruh Indonesia oleh Pemerintah,  maka dari itu di Belitung Food court sekarang tengah dalam pembangunan di depan Galery KUKM, dan  satu-satunya di bangun Pemerintah Daerah, untuk  daerah lain itu dibangun oleh swasta”, Ujar Syamsudin Kepala  Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Tenaga Kerja Kabupaten Belitung.

Lanjut Syamsudin mengatakan, Studi banding  yang akan dilakukan nantinya guna untuk melihat bagaimana manajemen pengelolaannya, yang mana nanti untuk penempatan di Food court Belitung di seleksi tim independen yang akan di bentuk oleh Bupati Belitung.

“Nantinya tim independen  itu dari sektor pariwisata, kesehatan, perhotelan. Mereka merupakan bagian dari tim yang akan dibentuk oleh Bupati, jadi betul-betul independen, kita ada intervensi, Jadi ketentuannya akan kita atur”, Katanya.

Dirinya juga menyebutkan, sebelumnya Food Court direncanakan untuk pedagang yang ada di Gedung Nasional, namum dilihat dari perkembangannya sangat disayangkan kalau hanya mengakomodir usaha-usaha yang di gedung nasional.

“Bupati pengen  yang mengisi gedung itu ada ciri khasnya, makanya nanti pesertanya akan betul-betul perekrutan secara selektif sesuai dengan persyaratan dan ketentuannya”, Ucap Syamsudin.

Syamsudin juga menyampaikan, Melihat Anggaran yang digelontorkan dari dana APBD Kabupaten Belitung itu, dan dilihat dari hasil desain bangunan tersebut terlihat akan megah, sangat disayangkan kalau dimanfaatkan mereka.

“Jadi nanti food court di isi sesuai seleksi tim, dan untuk usaha di gedung nasional, mungkin kedepan akan ada alternatif, kemaren juga pak Bupati dan Wakil Bupati sudah mencari alternatif untuk bagai mana merelokasi, mengakomodir para pelaku usaha di Gedung Nasional,” Jelasnya.

Dirinya menambahkan, Gedung Nasional, peruntukan pemanfaatannya bukan untuk dijadikan tempat berjualan. Dilihat sekarang ini kondisinya  semrawut, meskipun anggap lah itu pelaku UKM. Tapi itu bukan termasuk binaan kita, ini  menjadi PR bagaimana untuk menata itu.

Sekarang Pemerintah sedang berfikir bagaimana untuk menata itu. Oleh karena itu, beberapa waktu lalu, wakil Bupati Belitung sudah melirik kolong keramik, sehingga gedung nasional difungsikan sesuai peruntukannya, selama ini pemerintah bukan diam, tapi mencari solusi yang pas, mudah-mudahan dari pelaku atau pun masyarakat ini pasti memahami kesulitan kita dalam Pemerintah Daerah,” Pungkas Syamsudin. (Red)


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *