Foto : FGD Kajian Pemetaan dan Analisis Sosial Penambangan Timah Di Laut Olivier Oleh PT Timah (TBK) di Gran Hatika

Kades Desa Buku Limau Tolak Keras Rencana Aktivitas Kapal Isap Di Laut Olivier Belitung timur

Belitung Timur, Belitungterkininews.com Lembaga Lingkar Resolusi Indonesia (LiResINDO) adakan Focus Group Discusion (FGD) Kajian Pemetaan dan Analisis Sosial Penambangan Timah Di Laut Olivier Oleh PT Timah (TBK) di Gran Hatika Tanjungpandan Belitung, Kades Desa Buku Limau Muhlisin sebut dirinya tidak menerima Undangan Dan Tidak hadir pada (FGD) tersebut. 09/03/23.

Saat Di konfirmasi Melalui Via Telepon Kades Desa Buku Limau Muhlisin mengatakan, dirinya tidak menerima Undangan dan tidak hadir pada kegiatan itu, dan sangat Menolak Keras Rencana kegiatan Kapal Isap yang akan beroperasi di Laut Olivier Belitung Timur.

“Kami menolak rencana kegiatan Kapal Isap di Laut Olivier karena Masyarakat kami sebanyak 879 jiwa dan 98% merupakan Nelayan dan mata pencaharian masyarakat kami Nelayan, perbatasan desa baru dengan buku limau itu di karang tiga. Karang tiga itu daerah tangkap ikan, kalau dari muara manggar itu sekitar 2 mill lebih, itu masih kena.

Karena nantinya Limbah Aktivitas Kapal Isap sangat merusak ekosistem Laut karena rencana tempat pertambangan jaraknya dekat dengan Desa Kami, pasti imbasnya kena. Karena menurut informasi, dampak limbah dari kapal isap kurang lebih 3 sampai 7 mill”, Kata Muhlisin.

Selanjutnya Mulisin juga menyebutkan, Meskipun 38 Desa lainnya Setuju, dirinya siap pasang badan Dan perang sendiri untuk menolak rencana kegiatan Kapal Isap di Laut Olivier Belitung Timur.

“Saya Menolak rencana Kegiatan tersebut karena kami tidak mau hancur seperti Bangka, yang jelas di kehidupan kita sehari-hari kan, kita bisa lihat. Kaya Bangka, apa sekarang perairan bangka, imana mereka mencari nafkah khususnya nelayan, harus menempuh jarak 3 – 4 hari di laut sana untuk menangkap ikan.

“Sementara kami, 5 menit dari kampung aja bisa dapat ikan. Kalau masuknya kapal isap di laut olivier terjadi, berarti dampaknya sangat merugikan kami”, Sebut Muhlisin.

Muhlisin menegaskan meskipun di Iming-iming apapun, karena kami mikir kedepannya terutama bagi anak dan cucu kami, klo ada kegiatan Kapal Isap tetap berjalan nanti Generasi berikut desa kami makan apa.

“Yang jelas kalau berbicara kapal isap, apa pun jenisnya, kami nelayan pasti nolak. “Itu garis besarnya. Gak ada kata-kata untuk toleransi apa pun hal yang menjanjikan atau gimana, itu samanya membunuh kami lah, khususnya di pulau.

“Besar harapan kami sebenarnya kepada Pemerintah, Baik Pemerintah Pusat maupun Daerah harus tegas dalam rencana Aktivitas Kapal Isap di Laut Olivier Belitung timur, cukup Bangka lah, gak usa di Belitung Timur”, Tegas Muhlisin.(Tim)


Comments

One response to “Kades Desa Buku Limau Tolak Keras Rencana Aktivitas Kapal Isap Di Laut Olivier Belitung timur”

  1. […] Kades Desa Buku Limau Tolak Keras Rencana Aktivitas Kapal Isap Di Laut Olivier Belitung timur […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *